Jumat, 31 Oktober 2014

Resume Pertemuan III : Sistem Proyeksi Peta



Terdapat tiga sistem proyeksi peta yaitu:
1.      Proyeksi kerucut (bidang proyeksinya adalah bidang kerucut; dilakukan dengan meletakkan suatu kerucut ke dalam bumi sehingga nantinya akan menyelimuti bumi. Bagian bumi yang terselimuti oleh kerucut akan dimasukkan kedalam peta.
2.    Proyeksi silinder (bidang proyeksinya bidang silinder; dilakukan dengan meletakkan silinder pada bumi dan kemudian didatarkan.
3.      Proyeksi azimuthal (zenithal), bidang proyeksinya adalah bidang datar.
    
 Kelebihan dan kelemahan data raster:

  1.   Bisa melihat kondisi real dari bumi (raster), sementara vektor tidak karena hanya berupa titik, kotak, ataupun polygon. 
  2. Tidak mempunyai atribut tabel (raster), sementara vektor memiliki atribut tabel untuk menginformasikan.

 Data raster : Citra Satelit

  •  Landsat           : resolusi pixel 30mx 30 m (secara dominan) tidak untuk data RDTR, RTBL. 
  • Ikonos             : resolusi pixel 0,5 m x 0,5 m  
  • Foto raster berupa foto udara.


Jumat, 10 Oktober 2014

Resume Pertemuan II- Data Vektor dan Data Raster

Berdasarkan klasifikasinya, dalam penggunaan desktop mapping dikenal dua jenis data yaitu data vektor dan data raster.
a.       Data Vektor
Jenis data yang memiliki nilai, besaran, dan arah. Data vektor dapat berupa point, line, dan poligon. Sementara pengklasifikasiannya terdiri atas;
·         Dunia nyata
Objek terlihat seperti apa adanya.
·         Model visualisasi
Objek diterjemahkan menjadi elemen gambar
·         Model Komputer
Elemen gambar menjadi komputer.

b.      Data Raster
Jenis model data yang mempunyai koordinat. Contohnya, foto yang berupa foto satelit hasil dari citra satelit dan foto udara. Satuan terkecil dari data raster adalah pixel.

Dalam pengolahan data GIS, kita menggunakan
a.       Raw Data (Citra Satelite, Foto udara, peta hasil scanning)
b.      Digitasi (proses perubahan data menjadi informasi) dan analisis
c.       Arc Catalog (Arc Map, Arc Scane, Arc Catalog)
·         Catalog tree
·         Catalog view

·         Landsat = 1 pixel = 30mx30 m (dengan menghasilkan satu warna)
·         Ikonos = resolusi = 2,5 m x 2,5 m, contoh 12 pixel x 12 pixel = 144 pixel
Dalam membuat data vektor dilakukan di arc catalog.

Data Raster dan Data Vektor



Berdasarkan klasifikasinya, Model data GIS di klasifikasikan ke dalam bentuk data spasial dan data atribut atau non spasial. Pada pembahasan ini akan dibahas mengenai data spasial. Data spasial berfungsi untuk menyimpan kenampakan permukaan bumi, seperti jalan, sungai, permukiman, jenis penggunaan tanah, dan lain-lain. Data spasial dapat diklasifikasikan menjadi dua model yaitu;
a.       Model Data Vektor
b.      Model Data Raster

Gambar 1.1
Skema klasifikasi data spasial
a.       Model Data Vektor
Merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes. Data vector dapat diwakili dengan simbol-simbol atau dikenal dengan fitur titik (point), fitur garis (line), dan fitur area atau surface (polygon). Data-data tersebut tersimpan dalam komputer sebagai koordinat kartesius.

Gambar 1.2
Karakteristik Model Data Vektor

b.      Model Data Raster
Merupakan data yang sangat sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam petak-petak bujursangkar (grid), yang membentuk sebuah bidang. Petak-petak tersebut disebut dengan pixel (picture element), dengan posisi pixel yang dinyatakan dengan baris ke-m dan kolom ke-n. Data yang tersimpan dalam format ini, seperti data scan (gambar), gambar digital (citra dengan format BMP, JPG, dll), citra satelit digital (Landsat, SPOT, dll). 

Gambar 1.3
Model Data Raster
Adapun kelebihan dan kekurang dari model data vektor dan model data raster adalah sebagai berikut,
a.       Kelebihan model data vektor
·         Struktur datanya lebih rumit
·         Efisiensi untuk analisis
·         Sebagai sarana representasi yang baik
·         Transformasi proyeksi lebih efisien
·         Ketelitian, akurat, dan lebih presisi
·         Proses generalisasi dan editing
·         Relasi atribut langsung dengan DBMS (Database)
b.      Kekurangan model data vektor
·         Sulit dan membutuhkan waktu dalam melakukan proses overlay
·         Tidak bisa menampilkan data image/foto udara
·         Harga S/W mahal
·         Struktur data yang terlalu banyak tidak efektif dalam menampilkan banyak data spasial
c.       Kelebihan model data raster
·         Struktur datanya lebih sederhana
·         Lebih mudah dan efisien dalam melakukan overlay dan analisis data
·         Mampu menampilkan data/image dari foto udara
d.      Kekurangan model data raster
·         Tidak efektif dalam penyimpanan file
·         Kualitas tampilan grafis terbatas
·         Sulit untuk melakukan analisis keterkaitan


 Gambar 1.4
Perbedaan antara data vektor dan data raster